Kongres Bahasa Indonesia VIII Digelar di Jakarta [Agama dan Pendidikan]

Kongres Bahasa Indonesia VIII Digelar di Jakarta [Agama dan Pendidikan]

Jakarta, Pelita

Kongres Bahasa Indonesia VIII akan digelar di Hotel Indonesia Jakarta pada 14-17 Oktober 2003. Kongres tersebut bertema "Pemberdayaan Bahasa Indonesia Memperkukuh Ketahanan Budaya Bangsa dalam Era Globalisasi" yang dijabarkan ke dalam tiga pokok bahasan yang mencakupi bahasa, sastra, dan media massa.

Kepala Pusat Bahasa Dr Dendy Sugono mengatakan kepada wartawan di Depdiknas kemarin bahwa pihaknya selalu berupaya meningkatkan mutu bahasa Indonesia dalam menghadapi budaya global. Ini merupakan topik dalam pokok bahasan Bahasa, sedangkan pemantapan peran sastra, peningkatan mutu karya sastra dan peningkatan apreasiasi sastra, serta peningkatan mutu pendidikan sastra ada di antara topik-topik lain pada bidang sastra.

Sementara itu, lanjut Dendy, bidang Media massa merupakan bidang bahasan baru yang dikedepankan dalam kongres ini. Kebijakan mengangkat masalah bahasa dalam media massa ini didasari oleh kenyataan bahwa kalangan media massa selalu menjadi ujung tombak dalam memasyarakatkan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

"Baik buruknya bahasa media massa akan berpengaruh pada penggunaannya di kalangan masyarakat. Topik yang akan dibahas dalam bidang ini, antara lain, ialah peran media massa dalam penggunaan bahasa Indonesia dan dampak pemakaian bahasa dalam media massa," kata Dendy.

Peserta kongres diperkirakan berjumlah 1.000 orang, terdiri atas peserta undangan dan peserta biasa, yang berasal dari berbagai kalangan, antra lain tokoh masyarakat, budayawan, peminat bahsa dan sastra, serta wakol organisasi profesi dari dalam dan luar negeri.

Pemakalah terdiri atas undangan (atas permintaan Panitia) dan pemakalah swakarsa (atas inisiatif peminat). Calon pemakalah undangan diminta menulis makalah mengenai topik yang diajukan Panitia berdasarkan pertimbangan ketokohan, kepakaran, keahlian, pengalaman, serta kemampuan membahasa topik tersebut.

Calon pemakalah swakaras amengirimkan abstrak makalah, sekitar 250 kata, kepada panitia, paling lambat 5 Mei 2003. Penulis abstrak akan diberi tahu paling lambat 26 Mei 2003 apakah abstraknya dapat dikembangkan menjadi makalah atau tidak.

Untuk abstrak yang dapat dikembangkan menjadi makalah, penulisnya diminta menyerahkan makalah lengkap paling lambat 1 Agustus 2003. Makalah akan dinilai atas dasar tiga kategori, yaitu makalah yang disajikan dalam Kongres, makalah yang tidak disajikan, tetapi dimuat dalam risalah kongres; dan makalah yang tidak disajikan dan tidak dimuat dalam risalah kongres.

Dalam kongres itu akan disajikan sekitar 80 makalah dengan perincian 40 makalah undangan, 20 makalah swakarsa, dan 20 makalah luar negeri. jenis persidangan terdiri atas sidang pleno, sidang kelompok dan diskusi panel.

Selama berlangsungnya kongres akan digelar pentas sastra sebagai upaya mengurangi kejenuhan dengan memberikan hiburan dan menciptakan suasana segar di kalangan peserta, sekaligus sebagai uapaya pemasyarakatan apresiasi sastra. (dik)