Read more: Cara Membuat Tulisan Judul Blog Berjalan http://ojelhtc.blogspot.com/2011/12/cara-membuat-tulisan-judul-blog.html#ixzz1g70iReY3 Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

tulisan

welcome : selamat mengakses, semoga bermanfaat

Selasa, 29 November 2011

gerak foto tropisme, geotropisme dan hidrotropisme


LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM





DiSususn Oleh :
                                                            Nama   :           isa nuri
                                                            NPM   :           E1J010093
                                                            Prodi   :           Agroekoteknologi





LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
            Tingkah laku adalah suatu gerakan yang di perlihatkan oleh tanaman melalui rangsangan.
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan.
1.2.Tujuan
  1. Untuk mengetahui beberapa gerakan tanaman yang termauk gerak tropis yaitu: fototropisme,geotropisme dan hidrotropisme
  2. mampu mengetahui arah rangsangan tumbuhan dari masing-masing gerak
  3. Untuk melihat prilaku hewan terhadap rangsangan cahaya


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.landasan teori
            Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan,yaitu:
     Gerak tropisme
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
a. Fototropisme
     Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat diamati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
b. Geotropisme
 Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi di sebut geotropisme negatif.
c. Hidrotropisme
Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air.Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
     Gerak taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya, Contohnya pada ganggang hijau. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif.
b. kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pada sel gamet tumbuhan lumut. Gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina.


            Salah satu hewan yang berperan penting bagi lingkungan dan kesejahtraan manusia     secara umum adalah cacing tanah. Hewan ini tidak asing lagi bagi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang kebanyakan adalah petani. Hewan yang tampak lemah dan menjijikan ini, seolah-olah tidak memiliki manfaat apapun bagi manusia. Tetapi seiring perkembangan pengetahuan dan teknologi, manusia mulai menyadari arti penting dan peranan cacing tanah.
            Cacing tanah dalam berbagai hal mempunyai arti penting, misalnya bagi lahan pertanian. Lahan yang banyak mengandung cacing tanah akan menjadi subur, sebab kotoran cacing tanah yang bercampur dengan tanah telah siap untuk diserap akar tumbuh-tumbuhan. Cacing tanah juga dapat menigkatkan daya serap air permukaan. Lubang-lubang yang dibuat oleh cacing tanah meningkatkan konsentrasi udara dalam tanah. Disamping itu pada saat musim hujan lubang tersebut akan melipatgandakan kemampuan tanah menyerap air. Secara singkat dapat dikatakan cacing tanah berperan memperbaiki dan mempertahankan struktur tanah agar tetap gembur.


BAB III
METODOLOGI
3.1.Alat Dan Bahan
  1. Pada tumbuhan
a. benih kacang hijau
b. kantong plastik
c. tanah
d. kotak koran
e. akua
  1. pada hewan
a. cacing anah
b. cawan petri
c. kertas penutup
d. sumber cahaya/senter
 3.2.Cara Kerja
  1. Pada tumbuhan
a. Fototropisme
    - bersihkan tanah dari kotoran kemudian isi dalam akua
    - tanam biji kacang hijau dalam akua
    - buatlah kotak kartun berukuran 2 kali lipat dari akua dan lubangi sebesar uang logam
    - simpan akua yang telah berisi kacang ijau dalam kotak karton berlubang
    - Amati pertumbuhan kacang hijau
b. Geotropisme
    - bersihkan tanah dari kotoran dan isikan kedalam akua
    - tanam biji kacang hijau dipinggir akuabiarkan tumbuh kurang lebih 2 hari
       balikan akua sedemikian rupa sehingga ckup akar terhadap gravitasi bumi dapatdi amati
    -  amati apa yang terjadi setelha2 hari
c. Hidrotropisme
    - bersihkan tanah dari kotoran dan masukkan kedalam akua
    - tanam biji kacang hijau di pinggir akua
    - siram pada bagian tanah yang kosong
    - amati sikap akar pada hari berikutnya
  1. Pada hewan
a. Sediakan cawan petri ukuran diameter 10 CM,dan tutplah setengah bagian dari cawan                     
     tersebut dengan kertas hitam dan setengah bagian yang lain biarkan terbuka
b. masukkan beberapa ekor cacing tanah kebagian yang terbuka
c. setelah selesai taburkan bedak bubuk pada cawan
d. amati arah jalan cacing dan gambar



























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil

1. Jum'at
    a. foto tropisme
        benih sudah berkecambah.
    b. Geotropisme
        tinggi : 2 cm
        mulai berkecambah
    c. Hidrotropisme
        tinnggi : 3 cm
        mulai berkecambah
2. Senin
    a. Fototropisme
        Tinggi : 2 cm
        mulai tumbuh mencari cahaya
    b. geotropisme
         tinggi : 4 cm
         sudah tumbuh tajuk bergerak mengikuti arah gravitasi bumi
    c. hidrotropisme
        tinggi : 5 cm
        sudah tumbuh tajuk bergerak mengtikuti arah datangnya air
3. Rabu
    a. fototropisme
        tinggi & cm
        tanaman tumbuh mengikuti arah datangya cahaya





4.2.Pembahasan
  1. Pada Tumbuhan

1.      Fototropisme
   Pada praktikum ini arah tumbuh tanaman tidak seperti yang diinginkan karena arah tumbuhnya tidak mengikuti ara rangsangan dari masing-masing jenis gerak hal ini di sebabkan karena kesalan praktikan dalam menjalankan praktikum karena tidak menanam biji tersebut dengan benar.
   Seharusnya arah tumbuh tanaman mengikuti arah datangnya cahaya karena dalam hal ini fototropisme merupakan arah tumbuh tajuk mengikuti arah rangsangannya.
Hal-hal yang menyeabkan kegagalan dalam penanaman:
Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan (respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan fototropisme
   Terjadinya fototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang tersinari .
2.      Geotropisme
    Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pada tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).

Pada gerak tropisme pergerakan yang terjadi adalah karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang, sedangkan pada gerak taksis pergerakan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh suatu hormon pertumbuhan.
3.      Hidrotropisme
dalam hal ini tanaman bergerak mengikuti arah datangnya rangsangan yaitu air.
Kondisi akar pada gerak hidrotropisme ini menyebar karena akar mencari air ke berbagai tempat.jika kndisi nya kering maka pertubuhan akara dan tajuk aknn terhambat.
       2. Pada hewan
         Tubuh cacing tanah terdiri dari segmen-segmen dan memiliki struktur organ-organ sederhana, yang justru menyebabkan cacing tanah dapat terus beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Cacing tanah tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan, otot badannya yang memanjang (longitudinal) dan otot badannya yang melingkar tebal (sirkuler) ternyata sangat berguna untuk pergerakan. Kontraksi otot longitudinal menebabkan tubuh cacing tanah bisa memanjang dan memendek. Sedangkan kontraksi otok sirkuler menyebabkan tubuh cacing tanah mengembang dan mengkerut. Sinkronisasi kontraksi kedua jenis otot ini menimbulkan gaya gerak kedepan. Kalau diperhatikan kelihatan lemah, tetapi sebetulnya tidak demikian, cacing tanah termasuk relatif kuat karena dengan susunan otot yang melingkar dan memanjang cacing tanah dapat menembus tanah. Cacing tanah dapat mendorong suatu benda atau batu kecil yang 60x lebih berat dari tubuhnya sendiri, tetapi bila tidak dapat didorong, tanah itu akan dimakannya dan setelah itu bersama-sama kotoran dikeluarkan atau disembulkan melalui anus
          Cacing tanah juga mempunyai struktur pembantu pergerakan yang disebut seta, fungsinya  adalah sebagai jangkar supaya lebih kokoh pada tempat bergeraknya. Bila seekor cacing tanah ditarik dari lubangnya, tubuhnya akan putus. Hal ini disebabkan karen daya lekat seta. Alat bantu lainnya adalah lendir yang dihasilkan oleh kelenjar lendir pada epidermisnya. Lendir (mucus) ini terus diproduksi untuk melapisi seluruh tubuhnya, supaya lebih mudah bergerak ditempat-tempat yang kasar, misalnya pada daun-daun dan ranting-ranting tanaman yang gugur. Lendir dipakai untuk memperlicin saluran atau lubang didalam tanah, sehingga leluasa bergerak didalam lubang.

                       

BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
  1. Pada gerak fototropisme arah rangsangan tumbuhan selalu menuju ke arah datangnya cahaya matahari
  2. Pada gerak geotropisme arah rangsangan tumbuhan selalu menuju kearah gravitasi bumi
  3. Pada gerak hidrotropisme arah rangsangan tumbuhan selalu menuju kearah datangnya air dan sistem perakaranny juga menyebar
  4. pada hewan cacing arahnya selalu menuju kearah gelap
5.2.Saran
  1. Bagi co-ass
Selalu tingkatin dan selalu menyenangkan kalau jadi co-ass upaya praktikan dapat mendapatkan pengetahuan dengan optimal
  1. Bagi praktikan
di harapkan mengkondusifkan keadaan disaat melakukan praktikum
















DAFTAR PUSTAKA

Penuntun praktikum biologi umum.2008.tingkah laku.laboratorium biologi fakultas matematika dan         ilmu pengetahuan alam Universitas bengkulu.

Uhwan,Arikah.2010.tingkah laku hewan.jakarta.

Shvoong.2010.Gerak pada tumbuhan.jakarta


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar